Amazon
Monday, April 27, 2009
Gedung Deputi Sumber Daya Perpustakaan
Gedung Sekretariat Utama dilihat dari utara
edung Deputi I Perpustakaan Nasional RI
Lahirnya Institusi Perpustakaan di Gedung Museum Nasional
Gedung Utama Perpustakaan Nasional RI
Posted by TKT at 9:00 PM 0 comments
Sejarah Perpustakaan Nasional RI
| |||
| |||
Awalnya, Perpustakaan Nasional RI merupakan salah satu perwujudan dari penerapan dan pengembangan sistem nasional perpustakaan, secara menyeluruh dan terpadu, sejak dicanangkan pendiriannya tanggal 17 Mei 1980 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Daoed Joesoef. Ketika itu kedudukannya masih berada dalam lingkungan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan setingkat eselon II di bawah Direktorat Jenderal Kebudayaan, dan badan ini merupakan hasil integrasi dari empat perpustakaan besar di Jakarta. |
Posted by TKT at 8:57 PM 0 comments
Labels: Perpustakaan, Sejarah
Biografi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
Presiden SBY, seperti banyak rakyat memanggilnya, lahir pada 9 September 1949 di Pacitan, Jawa Timur. Seorang ilmuwan teruji, beliau meraih gelar Master in Management dari Webster University, Amerika Serikat tahun 1991. Lanjutan studinya berlangsung di Institut Pertanian Bogor, dan di 2004 meraih Doktor Ekonomi Pertanian.. Pada 2005, beliau memperoleh anugerah dua Doctor Honoris Causa, masing-masing dari almamaternya Webster University untuk ilmu hukum, dan dari Thammasat University di Thailand ilmu politik.
Susilo Bambang Yudhoyono meraih lulusan terbaik AKABRI Darat tahun 1973, dan terus mengabdi sebagai perwira TNI sepanjang 27 tahun. Beliau meraih pangkat Jenderal TNI pada tahun 2000. Sepanjang masa itu, beliau mengikuti serangkaian pendidikan dan pelatihan di Indonesia dan luar negeri, antara lain Seskoad dimana pernah pula menjadi dosen, serta Command and General Staff College di Amerika Serikat. Dalam tugas militernya, beliau menjadi komandan pasukan dan teritorial, perwira staf, pelatih dan dosen, baik di daerah operasi maupun markas besar. Penugasan itu diantaranya, Komandan Brigade Infanteri Lintas Udara 17 Kostrad, Panglima Kodam II Sriwijaya dan Kepala Staf Teritorial TNI.
Selain di dalam negeri, beliau juga bertugas pada misi-misi luar negeri, seperti ketika menjadi Commander of United Nations Military Observers dan Komandan Kontingen Indonesia di Bosnia Herzegovina pada 1995-1996.
Setelah mengabdi sebagai perwira TNI selama 27 tahun, beliau mengalami percepatan masa pensiun maju 5 tahun ketika menjabat Menteri di tahun 2000. Atas pengabdiannya, beliau menerima 24 tanda kehormatan dan bintang jasa, diantaranya Satya Lencana PBB UNPKF, Bintang Dharma dan Bintang Maha Putra Adipurna. Atas jasa-jasanya yang melebihi panggilan tugas, beliau menerima bintang jasa tertinggi di Indonesia, Bintang Republik Indonesia Adipurna.
Sebelum dipilih rakyat dalam pemilihan presiden langsung, Presiden Yudhoyono melaksanakan banyak tugas-tugas pemerintahan, termasuk sebagai Menteri Pertambangan dan Energi serta Menteri Koordinator Politik, Sosial dan Keamanan pada Kabinet Persatuan Nasional di jaman Presiden Abdurrahman Wahid. Beliau juga bertugas sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan dalam Kabinet Gotong-Royong di masa Presiden Megawati Soekarnoputri. Pada saat bertugas sebagai Menteri Koordinator inilah beliau dikenal luas di dunia internasional karena memimpin upaya-upaya Indonesia memerangi terorisme.
Presiden Yudhoyono juga dikenal aktif dalam berbagai organisasi masyarakat sipil. Beliau pernah menjabat sebagai Co-Chairman of the Governing Board of the Partnership for the Governance Reform, suatu upaya bersama Indonesia dan organisasi-organisasi internasional untuk meningkatkan tata kepemerintahan di Indonesia. Beliau adalah juga Ketua Dewan Pembina di Brighten Institute, sebuah lembaga kajian tentang teori dan praktik kebijakan pembangunan nasional.
Presiden Yudhoyono adalah seorang penggemar baca dengan koleksi belasan ribu buku, dan telah menulis sejumlah buku dan artikel seperti: Transforming Indonesia: Selected International Speeches (2005), Peace deal with Aceh is just a beginning (2005), The Making of a Hero (2005), Revitalization of the Indonesian Economy: Business, Politics and Good Governance (2002), dan Coping with the Crisis - Securing the Reform (1999). Ada pula Taman Kehidupan, sebuah antologi yang ditulisnya pada 2004. Presiden Yudhoyono adalah penutur fasih bahasa Inggris.
Presiden Yudhoyono adalah seorang Muslim yang taat. Beliau menikah dengan Ibu Ani Herrawati dan mereka dikaruniai dengan dua anak lelaki. Pertama adalah Letnan Satu Agus Harimurti Yudhoyono, lulusan terbaik Akademi Militer tahun 2000 yang sekarang bertugas di satuan elit Batalyon Lintas Udara 305 Kostrad. Putra kedua, Edhie Baskoro Yudhoyono, mendapat gelar bidang Ekonomi dari Curtin University, Australia.
8 Februari 2006
Posted by TKT at 8:41 PM 0 comments
Labels: Politik, Presiden RI, SBY
Again, Win
Day XXXIII Italian Serie A: Milan 3 - 0 Palermo
Monday, 27 April 09, 09:28 AM · Comments (1)
Ancelotti ranks with a 4-3-1-2: Dida, Flamini, Maldini, Favalli, Zambrotta, Beckham (Cardaci from 79 °), Pirlo, Ambrosini, Seedorf (Ronaldinho from 64 °), Kakà and Inzaghi (Shevchenko 67 ° ).
Ballardini, after the great victory with the Bologna, responds with a mirror 4-3-1-2, lining: Amelia (Ujkani from 64 °), Cassani, Kjaer, Bovo, Balzaretti, Migliaccio, Liverani, Nocerino (Hernandez 46 ° ), Simplicio, Miccoli (Mchedlidze from 57 °), Cavani.
AC Milan to a small part trot leaving the initiative to a Palermo tonic, but smoky, and, at the first restart serious, already the 10th in passing advantage, Cassani hits footing Ambrosini aircraft in flight, for the referee Rizzoli is strictly , pulls Kakà flying Amelia prosthesis in vain dive to his left.
The reaction of Palermo is ready but it is sterile and not very convinced, AC Milan continues to push up a whenever the opportunity presents, thanks to the speed of a Kakà, finally on the road to full recovery, and solid and always Beckham convincing, almost sank the second, the 19th, it was doubling, distributed over a zone ball left Ambrosini, who arrived near the summit of the area, a center bowl area where Inzaghi, all alone in small bags to head his goal number 150 with AC Milan.
Palermo is the disunity and loses contact with the match, the rossoneri scoring touch again with Beckham who is all alone in area but shot, he unbelievably high on the street, with Kakà that one of its proverbial leaking up in area and is overwhelmed by a defender, but the referee over. The only answer is dangerous rosanero of a missile from outside the area that Miccoli is lost just at the right hand side of Dida.
Ballardini try to fix it in the changing rooms, leaving and entering Nocerino Hernandez, but his plans go up in smoke as early as the 48th when Bovo fallos stops progression of imperious Kakà second yellow and expulsion for the defender of Sicily.
The word end to the match, however, the referee wrote Rizzoli at 57 ° when a deduction, net, but very venial and Kjaer Gives second penalty to rossoneri, still beats flying Kakà Amelia choosing a central goal number 14 in the championship for the former golden ball which reaches as Pato rossonera markers in the ranking, 62 goals for Milan, which becomes the best attack in the series A.
Join Ronaldinho and Shevchenko but now the game has nothing left to say, between now and the end is with the academy in Palermo 10, now definitely out of the match, and a Milan play soft without pay that sink over time.
With 19 points in the last 7 games off of the Milan Juventus 2 points by setting up the lone second place, and puts in the wake of the Inter lonely, it seems too late to cultivate ambitions but hope does not cost anything.
The best: in Milan Kakà and Beckham, the Palermo has been lacking as a team, nobody has played better or worse than others.
Posted by TKT at 8:29 PM 0 comments
Labels: AC Milan